Adanya kasus kekerasan dan aksi tawuran
antarpelajar yang sering terjadi belakangan ini mencerminkan sistem
pendidikan di Indonesia masih kacau. Pengamat perlindungan anak, Seto
Mulyadi, memandang perlu adanya perubahan kurikulum pendidikan yang
lebih mengedepankan soal pendidikan karakter terutama bagi anak dan
remaja.
"Sistem pendidikan kita, nampaknya sudah melupakan etika,
bahkan masih belum mementingkan pendidikan spiritual. Cara bertingkah
laku pelajar masih kacau, masih ada banyak kasus kerasan dan aksi
tawuran seperti yang lalu itu," ujar pria yang akrab dipanggil Kak Seto
ini saat menghadiri acara pelatihan ESQ bagi siswa SMA 70 dan SMA 6 di
Jakarta, Kamis (11/10/2012).
Kak Seto menyarankan perlu adanya
metode yang tepat untuk memutus mata rantai kekerasan dan tawuran di
dunia pendidikan. Dalam hal tersebut, peningkatan kurikulum dapat
diperankan oleh guru di sekolah.
"Hal demikian itu dipraktikkan oleh guru di sekolah, coba merangsang panca indera mereka (anak remaja) dengan game
atau permainan yang mengedepankan kecerdasan emosial dan spiritual
mereka. Itu efektif sekali membuat anak senang sekaligus berkarakter,"
ucapnya.
Kak Seto juga menjelaskan, visi pendidikan Indonesia
harusnya sudah mengedepankan soal penerapan etika, yang kemudian
dilanjutkan dengan pengembangan estetika.
"Tidak hanya mengejar
nilai-nilai akademis, tetapi juga etika dan estetika. Dengan begitu,
para pelajar dapat menjadi pribadi yang baik, dan bisa menjauhi
tindakan-tindakan kekerasan yang ada di sekitarnya," jelas Kak Seto.
Ia
menambahkan, perlu juga adanya campur tangan dari pihak ketiga, yaitu
orang tua, sekolah, dan aparat untuk tetap memberikan teladan yang baik
agar lingkungan sekitar juga mendukung sistem pendidikan yang sedang
mereka jalani.
"Jangan sampai yang sudah baik dan damai dapat
membara lagi. Ini berkaitan dengan usia anak juga, tolong kita yang
dewasa berikan juga hak diskresi mereka, agar mereka bisa mengambil
keputusannya sendiri," tandasnya.
www.kompas.com
Home » Unlabelled » Guru Harus Kreatif, Bisa Ajar Etika Lewat 'Games'
Kamis, 11 Oktober 2012
Guru Harus Kreatif, Bisa Ajar Etika Lewat 'Games'
lainnya dari
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar